Proposal Kewirausahaan



            PROPOSAL BISNIS
(GETHATTOS) NUGGET SEHAT DAN LEZAT
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Dr.Drs.Sukirman Pd.SH,MM

                                                Disusun oleh :
Maya Indri Palupie (201511356)
Kelas : 4C






 



PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2017


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan keridoannya, saya bisa membuat suatu gagasan usaha yang Insya Allah akan bermanfaat bagi saya sebagai pemilik usaha, investor, dan umumnya masyarakat.
            GETHATTOS ialah nama yang saya buat untuk kegiatan usaha ini, yang begerak di bidang produk makanan.
            Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, memberi saran, dan masukan–masukannya untuk kelancaran usaha ini. Khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan, yang sangat berperan dalam pengarahan kegiatan usaha ini.
            Semoga proposal ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca, yang ingin membuat suatu usaha.








DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.....................................................................................................1
2. Konsep Usaha......................................................................................................2
3. Visi Perusahaan....................................................................................................4
4. Misi Perusahaan...................................................................................................4
5. Tujuan Usaha ......................................................................................................4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan.................................................................................................5
2. Jenis Usaha...........................................................................................................5
3. Lokasi...................................................................................................................5
BAB III  STRUKTUR ORGANISASI
1. Struktur Organisasi...............................................................................................8
2. Kualifikasi Karyawan Berdasarkan Pendidikan.................................................11
BAB IV PRODUK USAHA
1. Jenis Produk.......................................................................................................13
2. Peralatan Yang Dibutuhkan...............................................................................13
3. Bahan Baku Yang Dibutuhkan..........................................................................13
4. Pembuatan Produk.............................................................................................14
5. Kelebihan Dan Keunggulan Produk..................................................................16
BAB VASPEK PEMASARAN
1.      Segmen Pasar...................................................................................................18
2.      Faktor Kompetitif............................................................................................19
3.      Rencana Penjualan...........................................................................................22
BAB VI RENCANA PENJUALAN
1. Biaya Variabel....................................................................................................23
2. Biaya Tetap........................................................................................................24
3. Biaya Total.........................................................................................................24
4. Biaya dan Harga Per Unit..................................................................................24
5. Modal Awal.......................................................................................................25
6. BEP....................................................................................................................25
7. Pengembalian Modal.........................................................................................25
BAB VII PENUTUP
1. Kesimpulan........................................................................................................26
LAMPIRAN........................................................................................................27







ABSTRAK
Tempe sebagai makanan yang sudah merakyat membuat tempe memiliki keunggulan tersendiri. Tempe di samping mudah didapatkan, tekstur dan rasanya bisa diolah menjadi aneka masakan dan olahan yang lebih bernilai.  Nugget tempe bisa menjadi pilihan makanan bagi orang yang tidak mengkonsumsi daging. Orang memiliki banyak alasan untuk menjadi vegetarian. Alasan yang sering mereka gunakan antara lain : Hemat, kita tahu bahwa harga daging tidak lah murah. Menggantinya dengan tempe dapat menekan pengeluaran. Sehat dengan menjadi vegetarian, kita terhindar dari semua lemak hewani.
Inovasi makanan ini diharapkan dapat menjadi makanan alternatif bagi orang yang tidak mengkonsumsi daging. Selain itu, inovasi makanan ini juga memiliki keunikan dibandingkan dengan nugget yang terbuat dari daging, nugget tempe ini dilengkapi dengan aneka sayuran dan aneka rasa. Masakan khas Indonesia. Nugget tempe yang terbuat dari bahan vegetarian yang kaya akan nutrisi, akan semakin lengkap kandungan gizinya jika di modivikasi lagi dengan menambahkan berbagai jenis sayuran didalamnya. Aneka rasa masakan khas Indonesia menjadikan nugget tempe ini menjadi pilihan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki cita rasa khas dari masing-masing daerah di Indonesia. Nugget yang terbuat dari olahan tempe yang banyak protein. Perusahaan kami memiliki variasi baru yaitu dari campuran ayam, keju, dan rasa manis. Bahan-bahan yang digunakan terbuat dari bahan alami yang aman bagi kesehatan. Tujuan usaha perusahaan kami adalah :
1.      Mengetahui cara membuat dan mengembangkan usaha produk nugget tempe   yang sehat dan lezat untuk dikonsumsi.
2.      Mengetahui strategi memperoleh keuntungan yang berkelanjutan dalam usaha produk nugget tempe.
3.      Mengetahui dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pemanfaatan usaha.
4.      Menciptakan produk nugget tempe sangat lezat dikonsumsi terbuat dari bahan alami dan tanpa pengawet.
BAB I  PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Seiring dengan semakin majunya zaman dan semakin tingginya mobilitas masyarakat, muncul tuntutan terhadap tersedianya bahan makanan yang cepat dan mudah dengan nilai gizi yang baik. Salah satu bahan makanan praktis yang sangat populer adalah nugget tempe, yang disajikan dengan cara hanya digoreng. Nugget tempe disukai karena sehat, lezat, dan murah.
Nugget adalah suatu bentuk produk olahan berbahan dasar tempe yang digiling dicetak dalam bentuk potongan empat persegi. Potongan ini kemudian dilapisi tepung  berbumbu (battered dan breaded). Produk nugget dapat dibuat dari daging sapi, ayam, ikan dan lain-lain, tetapi  saya mengolah nugget ini dengan tempe yang populer di masyarakat. Bahan baku nugget yaitu ayam, sering kali mereka memakai “ayam tiren” yang tidak layak lagi dikomsumsi. Penggunaan bahan baku lain seperti tepung terigu kadaluarsa, formalin, MSG (penyedap rasa) dan air baik bersih maupun kotor. Hal tersebut menjadikan nugget sangat berbahaya bagi kesehatan. Salah satu alternatif yang mudah untuk dilakukan adalah nugget tempe yang diolah mirip dengan nugget daging ayam atau sapi.
Tempe sebagai makanan yang sudah merakyat membuat tempe memiliki keunggulan tersendiri. Tempe di samping mudah didapatkan, tekstur dan rasanya bisa diolah menjadi aneka masakan dan olahan yang lebih bernilai.  Nugget tempe bisa menjadi pilihan makanan bagi orang yang tidak mengkonsumsi daging. Orang memiliki banyak alasan untuk menjadi vegetarian. Alasan yang sering mereka gunakan antara lain : Hemat, kita tahu bahwa harga daging tidak lah murah. Menggantinya dengan tempe dapat menekan pengeluaran. Sehat dengan menjadi vegetarian, kita terhindar dari semua lemak hewani. Lemak hewani merupakan sumber kolesterol yang jadi salah satu  pemicu penyakit jantung dan kanker. Inovasi makanan yang diajukan yaitu nugget tempe dengan aneka rasa makanan khas Indonesia.
 Inovasi makanan ini diharapkan dapat menjadi makanan alternatif bagi orang yang tidak mengkonsumsi daging. Selain itu, inovasi makanan ini juga memiliki keunikan dibandingkan dengan nugget yang terbuat dari daging, nugget tempe ini dilengkapi dengan aneka sayuran dan aneka rasa. Masakan khas Indonesia. Nugget tempe yang terbuat dari bahan vegetarian yang kaya akan nutrisi, akan semakin lengkap kandungan gizinya jika di modivikasi lagi dengan menambahkan berbagai jenis sayuran didalamnya. Aneka rasa masakan khas Indonesia menjadikan nugget tempe ini menjadi pilihan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki cita rasa khas dari masing-masing daerah di Indonesia.
2.      KONSEP USAHA
Rencana bisnis pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan dan dasar bagi tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada di masa mendatang.
Rencana bisnis merupakan proses berpikir secara menyeluruh melalui suatu persoalan (problem) dan solusinya sebelum bertindak. Masa depan tidak dapat diprediksi sepenuhnya, tetapi dengan mengaplikasikan data dan pengalaman pada teknik-teknik perusahaan, maka sebagian besar kebutuhan serta hambatan yang mungkin dihadapi dimasa mendatang dapat diantisipasi dan dipersiapkan dengan baik.
Dengan merencanakan hal-hal yang dapat diperkirakan (foreseeable), pelaku bisnis dapat membebaskan diri untuk mengurusi dan belajar dari hal-hal yang tidak terduga atau tidak diharapkan sebelumnya.
Tujuan utama rencana bisnis adalah meyakinkan suksesnya kegiatan bisnis yang direncanakan. Rencana bisnis mencakup hal berikut :
1.      Mengenali sifat dasar dan konteks kesempatan berusaha atau bisnis.
2.      Pendekatan mutakhir untuk eksploitasi kesempatan bisnis.
3.      Mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi suksesnya suatu bisnis.
4.      Penyediaan perkakas atau alat untuk memperbesar usaha.
Rencana bisnis adalah suatu dokumen tertulis yang mengemukakan tentang ide pokok yang mendasari pertimbangan-pertimbangan untuk memulai atau mendirikan suatu bisnis dan hal-hal yang berkaitan dengan pendirian tersebut atau memulai bisnis dari awal.
Rencana bisnis dapat diartikan sebagai usaha dokumen tertulis tentang suatu bisnis tertentu yang menjelaskan seluruh aspek yang relevan, baik untuk tujuan internal maupun eksternal dengan tujuan sebagai berikut.
1.      Menawarkan usaha kerja sama.
2.      Mendapatkan modal kerja atau investasi.
3.      Merekrut tenaga kerja.
4.      Mendukung dan menjamin fokus tim manajemen.
Bisnis mencakup rincian tentang strategi, konsep, rencana-rencana, tujuan, sasaran dan target.
Karena perencanaan merupakan suatu proses yang berkesinambungan dalam menetapkan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka perlu diperhatikan konsep usaha yang akan dilakukan.
1.       Tujuan atau posisi bisnis yang di inginkan di masa mendatang.
2.      Adanya keyakinan bahwa tujuan yang diputuskan selayaknya dapat dicapai dengan mempertimbangkan aspek atau faktor (internal dan eksternal) yang mungkin terjadi.
3.      Adanya keyakinan bahwa wirausaha dapat mengarahkan, mengorganisasikan atau melaksanakan tindakan-tindakan dimasa mendatang yang diputuskan untuk mencapai tujuan dan sekaligus menghindari atau mengatasi kondisi yang merintangi kemajuan bisnis.
4.      Suatu pengertian atau pengakuan bahwa perubahan yang tidak ada hentinya dan perkembangan kondisi yang tidak diharapkan akan mengharuskan adanya penilaian secara berkesinambungan terhadap tujuan, kendala dan rencana tindakan.

3.      VISI
Membuat produk-produk atau kegiatan-kegiatan usaha yang mempunyai prospek pasar ekonomi yang lebih baik.
4.      MISI
1.      Meningkatkan kemampuan suatu wirausaha, untuk memberikan suatu produk yang efisien dan harga berkualitas.
2.      Menciptakan kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan.
3.      Menjalin kerja sama lewat lembaga-lembaga, organisasi, perbankan selama ini dalam upaya-upaya pengembangan usaha.
4.      Memberikan pelatihan dengan cara motivasi dan inovasi dalam mengembangkan suatu suatu bisnis.
5.      Meningkat inovasi kompetitif yang tinggi terhadap usaha didalam komunitas untuk mempromosikan hasil inovasi untuk bisa tetap lebih unggul daripada pesaing-pesaing lain.
5.      TUJUAN USAHA
5.      Mengetahui cara membuat dan mengembangkan usaha produk nugget tempe   yang sehat dan lezat untuk dikonsumsi.
6.      Mengetahui strategi memperoleh keuntungan yang berkelanjutan dalam usaha produk nugget tempe.
7.      Mengetahui dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pemanfaatan usaha.
8.      Menciptakan produk nugget tempe sangat lezat dikonsumsi terbuat dari bahan alami dan tanpa pengawet.







BAB II  PROFIL PERUSAHAAN


1.      NAMA PERUSAHAAN
Bisnis kuliner menjadi salah satu bentuk yang menjanjikan. Berbagai macam jenis makanan bermunculan dengan ragam kreatifitas yang menarik. Salah salah makanan biasa yang sering kita temui adalah tempe. Kita bisa membuat makanan yang modern dari tempe yang dapat menarik masyarakat dan banyak peminatnya. Jadi jika usaha kita  dapat menarik masyarakat maka akan mudah dikenali. Untuk usaha nugget tempe ini saya mengambil nama “LARES”. Kata “LARES’ itu sendiri artinya usaha nugget tempe agar Terjual Lares.
2.      JENIS USAHA
Usaha yang saya buat ini  adalah jenis usaha yang bergerak di bidang makanan.
3.      LOKASI
Memilih lokasi usaha merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Lokasi merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. Menentukan lokasi suatu perusahaan harus dilakukan sebaik mungkin agar dapat beroperasi atau berproduksi dengan lancar, biaya operasi rendah dan memungkinkan perluasan tempat usaha di masa  yang akan datang.
Untuk menjalankan usaha ini, saya memilih untuk usaha di rumah. Jadi segala kegiatan atau aktivitas produksi dilakukan di rumah dengan alasan karena di rumah sudah tersedia peralatan produksi yang lengkap. Pembuatan nugget tempe ini dilakukan di Jalan Pangeran Dipenogoro No.148, Pati. Lokasi ini cukup strategis karena dekat dengan jalan pantura dan pusat kota pati. Selain itu, pembeli bisa datang langsung melihat-lihat proses produksi dan dapat memesan secara langsung atau membeli secara langsung.
6 faktor kunci dalam memilih lokasi usaha yang ideal, antara lain :
1.      Tersediannya sumber daya.
Tersedianya berbagai sumber daya, terutama bahan mentah sebagai bahan baku produksi, tenaga kerja, dan sarana transportasi akan membantu pengusaha dalam segala hal. Paling tidak, sumber daya tersebut dapat menghemat biaya, sehingga produk dapat dibuat dengan rendah biaya yang pada akhirnya akan mampu bersaing dengan produk para pesaing terdekatnya. Kedekatan dengan bahan baku pembuatan nugget tempe dengan berbagai rasa.
2.      Pilihan pribadi wirausahawan
Pertimbangan pilihan dalam menentukan tempat usaha disesuaikan dengan keinginan kuat wirausaha itu sendiri. Misalnya, faktor pertimbangan keuangan yang tidak memadai, sebaiknya memilih daerah di luar kota dengan pertimbangan tanah masih relatif murah, sehingga dengan modal terbatas dapat membeli tempat usaha yang lebih luas di luar kota. Dapat pula menghemat pengeluaran karena umumnya untuk biaya sewa rumah bagi para pegawainya juga jauh lebih murah, biaya hidup lebih murah.
3.      Pertimbangan gaya hidup keluarga
Lebih banyak hidup untuk keluarga. Wirausahawan memilih gaya hidup dengan fokus untuk semata-mata lebih mementingkan keharmonisan rumah tangga atau keluarga daripada kepentingan bisnis. Keluarga menjadi pertimbangan utama dalam menentukan tempat usaha. Artinya tenaga, pikiran, waktu dan lain-lain. Diperuntukkan bagi keutuhan dan keharmonisan keluarganya, bukan seluruh daya upaya hanya untuk kepentingan bisnis semata.
4.      Kemudahan dalam mencapai konsumen
Seorang pengusaha dalam menentukan tempat usahanya berorientasi pada pasar (pusat konsentrasi para konsumen berada). Pasar atau tempat penjualan menjadi prioritas dalam mempertimbangkan sukses bisnisnya.


5.      Kondisi lingkungan bisnis
Seorang pengusaha memilih lokasi dengan lingkungan bisnis bertumbuh dan berkembang dan juga sebagai tempat atau sentra (pusat) bisnis. Sebagai contoh : pilihlah tempat usaha di daerah sendiri yang strategis. Intinya adalah kondisi lingkungan bisnis menjadi pertimbangan utama dalam menentukan lokasi usaha. Seperti mencari lokasi untuk menjual atau mempromosikan produk nugget di tempat yang strategis.
6.      Tersedianya tempat dan biaya
Untuk menentukan usahanya, seorang pengusaha telah menyediakan tempat tinggal, demikian juga biayanya, sehingga ia dapat memilih jenis usaha yang akan dijalankan dengan memiliki tempat dan biaya tersebut. Berdasarkan pasal 8 UU no.20 Tahun 2008 tentang UMKM, aspek pendanaan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a ditunjukkan untuk :
a.       Memperoleh sumber pendanaan dan menfasilitasi UMKM untuk dapat mengakses kredit perbankan dan lembaga keuangan.
b.      Memperbanyak lembaga pembiayaan dan memperluas jaringannya. Sehingga dapat diakses oleh UMKM.
c.       Memberikan kemudahan dalam memperoleh pendanaan secara cepat, tepat, murah dan tidak diskriminatif dalam pelayanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
d.      Membantu para pelaku usaha mikro dan usaha kecil untuk mendapatkan pembiayaan dan jasa atau produk keuangan lainnya yang disediakan oleh perbankan dan lembaga keuangan bukan bank, baik yang menggunakan sistem konvensional maupun sistem syariah dan jaminan yang disediakan oleh pemerintah.




BAB III
 STRUKTUR  ORGANISASI
Struktur organisasi dibentuk untuk menetukan pengelompokan kegiatan-kegiatan, penugasan wewenang dalam melaksanakan pekerjaan, menentukan koordinasi kewenangan dan hubungan informasi baik horisontal maupun vertikal untuk mencapai tujuan daripada sarana keseluruhan atau untuk mencapai tujuan setiap bagiannya. Struktur organisasi yang baik dalam suatu perusahaan akan menunjang kelancaran aktivitas perusahaan itu sendiri.
A.    Product (produk)
Produk yang akan dipasarkan harus tampil dalam keadaan baik dan mampu atau mewakili selera konsumen. Dalam hal produk nugget tempe ditujukan untuk konsumen dari golongan sosial ekonomi menengah dan ke atas. Dengan kata lain, produk nugget tempe mempunyai tingkat bonafiditas tertentu, sehingga konsumen menyakininya sebagai produk yang baik dan bermutu. Selain itu, ditonjolkan pula nilai lebih yang dimiliki oleh produk nugget tempe, terutama dalam hal mutu dan “nilai lebih” tersebut adalah kepraktisan serta kemasannya yang didesain secara rapi dan menarik, sehingga konsumen akan mengetahui bahwa “nugget tempe” tidaklah sama dengan “nugget lain”, melainkan justru terletak pada resep pembuatanya yang tetap menggunakan bahan-bahan asli dan alami., namun kini diproses secara lebih higines. Variasi dari produk yang akan kami pasarkan adalah berupa nugget berbahan dasar tempe dengan rasa yang berbeda-beda yaitu tempe rasa ayam, tempe rasa keju, tempe rasa manis dalam kemasan tertutup yang bisa dikonsumsi oleh pelanggan dengan fleksibel.
B.     Quality
Nugget tempe yang kami produksi menggunakan 100% tempe asli, sehingga khasiatnya teruji, selain itu pembuatannya juga menggunakan bahan alami tanpa bahan pengawet sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan dan terjamin 100% Halal untuk dikonsumsi. Proses produksi nugget tempe dilakukan dengan menggunakan peralatan yang terjamin kebersihannya sehingga produk yang dihasilkan sangat terjaga kualitasnya.
C.     Brand name
GETHATTOS akan dipopulerkan sebagaimana tujuan awal yaitu solusi praktis sebagai lauk sekaligus cemilan  dengan berbagai manfaat bagi tubuh yang aman untuk dikonsumsi untuk semua kalangan sehingga para calon pembeli yang mendengar nama “GETHATTOS’’ akan tertarik untuk mencobanya.
D.    Packaging
Untuk pengemasan, nugget  ini akan dikemas dalam kemasan yang menarik, sehingga konsumen akan tertarik untuk membelinya. Nugget tempe kedelai tersebut berisi 6 potong tiap kemasan untuk yang sudah matang. Sedangkan yang masih mentah berisi 5 potong setiap kemasannya.
E.     Warranties
Garansi yang kami berikan untuk nugget tempeGETHATTOS ini adalah higienitas produk mulai dari proses produksi hingga pengemasan akhir produk dan menjamin daya tahan produk yang layak untuk dikonsumsi konsumen.
F.      Marketing System
Sistem pemasaran yang digunakan yaitu konsinyasi dan menjemput bola. Untuk sistem konsinyasi jaringan pemasaran yang dibuat yaitu melalui kerja sama dengan supermarket, toko-toko atau warung di daerah sekitar Pati. Agar bisa memaksimalkan strategi pemasaran, maka kami melakukan kerja sama sebanyak mungkin dengan para mitra kerja. Kami menargetkan memiliki mitra kerja  minimal 20 toko atau warung dan agen-agen lain. Dengan jumlah minimal produk yang dikonsinyasikan pada tiap mitra kerja sebanyak 10 bungkus nugget tempe. Sedangkan untuk sistem menjemput bola, kami akan menawarkan produk secara langsung kepada konsumen.
G.    Price (harga)
Tinggi rendahnya harga produk, antara lain dipengaruhi 3 hal utama, yaitu biaya produksi, mutu produksi, dan situasi segmen pasar. Selain memperhatikan ketiga hal tersebut dalam menentukan harga produk, nugget tempe juga memperhatikan faktor-faktor, antara lain pesaing, daya beli konsumen, kecenderungan-kecenderungan selera konsumen. Dengan demikian harga produk nugget tempe bersifat kompetitif dan relatif terjangkau oleh konsumen dari golongan sosial ekonomi menengah keatas sebagai segmen utama. Sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hak milik produk. Harga untuk produk kami adalah sebesar Rp 50.000,00 untuk yang sudah matang dan Rp 45.000,00 untuk yang belum matang.
H.    Place (tempat)
Untuk pendistribusian produk diperlukan kejelian untuk memilih tempat-tempat strategis yang memiliki peluang bagus untuk memasarkan produk, maka nugget tempe menempatkan produk-produknya, antara lain di supermarket, warung, dan toko. Penempatan produk secara tepat akan memberikan citra (image) yang baik dimata konsumen, bahwa produk yang digunakannya dapat diandalkan dan dibanggakan. Proses produksi produk ini akan dilakukan di Jl. P.Dipenogoro no.148 Pati
I.       Advertising
Memasang iklan untuk mempromosikan produk nugget tempe agar dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu kami juga memasang berupa banner di jalan-jalan atau ditempat yang strategis dan kita memanfaatkan media sosial untuk demo produk yang kita tawarkan, dengan memasang harga yang terjangkau untuk menarik konsumen.
J.       Sales promotion
Mengingat betapa pentingnya citra produk yang baik dan bermutu dimata konsumen, kegiatan-kegiatan promosi secara rutin dan cukup gencar, baik berskala internasional, nasional maupun skala daerah dan kegiatan ini diprogramkan jauh sebelum waktu pelaksanaannya agar dapai mencapai sasaran yang diharapkan. Bentuk-bentuk promosi yang dilakukan selain memanfaatkan media sosial atau media masa juga dengan menyelenggarakan demo produk kami, dan juga konsumen juga bisa melihat proses pengelolahannya.dan juga program diskon pada awal pembukaan  dalam kegiatan seminar kecil untuk mempromosikan produk tersebut. Selain itu, promosi yang terampil ditingkatkan, karena merekalah ujung tombak pemasaran produk yang langsung berhubungan dengan konsumen. Promosi awal dari nugget tempeGETHATTOS adalah menggunakan tester untuk dicoba oleh calon pembeli dan para agen atau toko dengan sistem penjualan setengah harga. Langkah ini adalah salah satu langkah awal pengenalan produk pada masyarakat.
K.    Direct marketing
Kegiatan pemasaran tidak akan mencapai sasarannya, apabila tidak ditunjukkan oleh petugas pelaksanaan yang profesional. Itu sebabnya searah dengan semakin ketatnya persaingan di pasaran, nugget tempe menempatkan petugas-petugas pelaksanaan pemasaran yang benar-benar menguasai bidangnya.  Pemasaran secara langsung ini melalui kerja sama pada toko atau warung terdekat yang memungkinkan untuk mengkonsinyasi produk nugget tempe GETHATTOS ini.
KUALIFIKASI KARYAWAN BERDASARKAN PENDIDIKAN
Lulusan
Jumlah
Prosentase
Sarjana
SLTA
SLTP
1 orang
10 orang
3 orang
 7,14 %
71,43 %
21,43 %
Untuk hari kerja dimulai pada hari senin sampai minggu dengan waktu kerja yang berlaku pada perusahaan “LARES” ini adalah sebagai berikut:
Hari senin, selasa, dan rabu  :
– jam kerja                   : 06.00 – 16.00
– jam isrirahat              : 12.00 – 13.00
Hari kamis, jum’at dan sabtu :
– jam kerja                   : 06.00 – 15.00
– jam istirahat              : 11.00 – 13.00
Masing-masing orang akan diuraikan nama, deskripsi pekerjaan :
 Pimpinan Usaha                                              : Maya Indri Palupie
Penanggung Jawab Quality                            : Tri Novita Yulianti
Penanggung Jawab Brand name                     : Ilmina Cahyasari
Penanggung Jawab Packaging                        : Lina S
Penanggung Jawab Warranties                       : Muhammad Fadly
Penanggung Jawab Marketing System           : Muhammad Ridwan
Penanggung Jawab Price                                : Maylani Nikita Sari
Penanggung Jawab Place                                : Nita Devianti
Penanggung Jawab Advertising                     : Nurlita Rizqi
Penanggung Jawab Sales Promotion              : Tommy Haryanto
     Penanggung Jawab Direct Marketing             : Lutfiana





BAB IV
 PRODUK USAHA

1.      JENIS PRODUK  DAN MACAM PRODUKNYA
Terbuat dari olahan tempe, dengan rasa yang bervariasi :
a.       Nugget rasa tempe daging (ping)
b.      Nugget rasa tempe asin     (temsi)
c.       Nugget rasa tempe keju      (tekju)
Perusahaan kami menyediakan 3 rasa yang berbeda, kami akan mengembangkan produk dengan rasa yang lain untuk menambah minat konsumen.
2.      PERALATAN YANG DIBUTUHKAN
a.       Gilingan
b.      Kukusan
c.       Pisau
d.      Baskom
e.       Talenan
f.       Wajan
g.      Spatula
h.      Kompor gas
i.        Sendok
j.        Tabung gas
k.      Blender
l.        Piring
3.      BAHAN BAKU YANG DIGUNAKAN
a.       200 gram tempe, yang sudah dihaluskan
b.      Tepung terigu
c.       Bawang putih
d.      Bawang bombay
e.       Telur ayam
f.       Merica bubuk
g.      Tepung roti
h.      150 gram daging cincang
i.        Garam dan gula
j.        Daun seledri dan daun bawang
k.      Wortel
l.        Keju
4.      PEMBUATAN PRODUK
a.        Penimbangan bahan
Penimbangan bahan merupakan kegiatan menimbang semua bahan sesuai dengan formula yang ditentukan. Semua bahan harus ditimbang dengan benar agar tidak terjadi keslahan dalam pembuatan nugget.
b.       Penggilingan
Penggilingan daging diusahakan pada suhu di bawah 15ºC, yaitu dengan menambahkan es pada saat penggilingan daging (Tatono, 1994). Pendinginan ini bertujuan untuk mencegah denaturasi protein aktomiosin oleh panas. Penggilingan jenis pangan sumber protein dilakukan berfungsi untuk menghaluskan jenis pangan sumber protein agar mudah tercampur dalam adonan.
c.        Pencampuran bahan
Pencampuran semua bahan dalam pembuatan nugget meliputi jenis pangan sumber protein, tepung tapioka, telur, bawang bombay, bawang putih, garam, lada dan pala dilakukan dengan cara diaduk-aduk hingga adonan tercampur rata atau homogen.
d.       Pencetakan
Pencetakan dalam pembuatan nugget dilakukan dengan membungkus adonan menggunakan plastik dan membentuknya menjadi bulat panjang dengan diameter 2 cm dan mengikat kedua ujungnya menggunakan tali atau mencetaknya dalam loyang kotak lalu dibentuk dengan aneka jenis bentuk cetakan nugget.
e.       Pengukusan
Pengukusan menyebabkan terjadinya pengembangan granula– granula pati yang disebut gelatinisasi. Gelatinisasi merupakan peristiwa pengembangan granula pati sehingga granula tersebut tidak dapat kembali seperti keadaan semula (Winarno, 1997). Mekanisasi gelatinisasi, diawali oleh granula pati akan menyerap air yang memecah kristal amilosa dan memutuskan ikatan–ikatan struktur heliks dari molekul tersebut. Penambahan air dan pemanasan akan menyebabkan amilosa berdifusi keluar granula, sehingga granula tersebut hanya mengandung sebagian amilopektin dan akan pecah membentuk suatu matriks dengan amilosa yang disebut gel (Winarno, 1997). Pengukusan dilakukan dengan waktu 30 menit dengan maksud agar adonan menjadi padat sehingga mudah dipotong.
f.       Pemaniran
Pemaniran merupakan proses yang harus dilakukan dalam pembuatan nugget yang mempunyai dua tahapan yaitu pencelupan adonan nugget yang sudah dipotong pada putih telur dan pelumuran tepung roti. Tahapan yang pertama merupakan pencelupan nugget yang sudah dipotong pada putih telur dengan tujuan agar tepung roti dapat menempel pada nugget. Pelumuran tepung roti menjadi tahapan yang kedua dan merupakan bagian yang paling penting dalam proses pembuatan produk pangan beku dan industri pangan yang lain. Pelumuran tepung roti dapat membuat produk menjadi renyah, enak dan lezat. Nugget termasuk salah satu produk yang pembuatannya menggunakan proses pemaniran. Tepung roti yang digunakan sebaiknya tidak tengik, wadahnya masih dalam keadaan baik, memiliki bau khas tepung, dan waktu kadaluarsanya masih lama (Yuyun, 2007 : 7).
g.      Penggorengan
Penggorengan merupakan proses termal yang umum dilakukan orang dengan menggunakan minyak atau lemak pangan. Bahan pangan yang digoreng mempunyai permukaan luar berwarna coklat keemasan. Warna yang muncul disebabkan karena reaksi pencoklatan (Maillard) (Ketaren, 1986). Reaksi Maillard terjadi antara protein, asam amino, dan amin dengan gula aldehida dan keton, yang merupakan penyebab terjadinya pencoklatan selama pemanasan atau penyimpanan dalam waktu yang lama pada bahan pangan berprotein (Bintoro, 2008).
h.      Penggorengan awal (pre-frying)  
Langkah yang terpenting dalam proses aplikasi pemaniran. Tujuan penggorengan awal adalah untuk menempelkan perekat tepung pada produk sehingga dapat diproses lebih lanjut dengan pembekuan selanjutnya didistribusikan kepada konsumen. Penggorengan awal akan memberikan warna pada produk, membentuk kerak pada produk setelah digoreng, memberikan penampakan goreng pada produk serta berkontribusi terhadap rasa produk (Fellow, 2000). Penggorengan awal dilakukan dengan menggunakan minyak mendidih (180-195°C) sampai setengah matang. Suhu penggorengan jika terlalu rendah, pelapis produk menjadi kurang matang. Jika suhu terlalu tinggi, pelapis produk akan berwarna gelap dan gosong. Waktu untuk penggorengan awal adalah sekitar 30 detik. Penggorengan awal dilakukan karena penggorengan pada produk akhir hanya berlangsung sekitar 4 menit, atau tergantung pada ketebalan dan ukuran produk (Tanoto, 1994).
i.        Pembekuan
Agar tahan lama produk nugget disimpan pada suhu beku. Produk nugget apabila dikonsumsi dapat langsung digoreng.
5.      KELEBIHAN DAN KEUNGGULAN PRODUK
Keunggulan produk
a.       Kami menawarkan suatu produk makanan sehat dan rasa yang lezat.
b.       Kreativitas. Kami menawarkan kreativitas yaitu nugget dari tempe yang menarik. Dan nugget tempe harganya terjangkau.
c.       Packing yang lebih menarik karna disertai merek produksi.
d.      Varian rasa yang lebih attractive dan bervariasi.


Kelebihan produk
a.       Tidak mengandung bahan pengawet.
b.       Mengandung banyak manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.
c.        Dapat dikonsumsi oleh semua kalangan.
d.      Bahan yang diperlukan mudah didapat.


























BAB V ASPEK PEMASARAN

1.      SAGMENTASI  PASAR
Sasaran kami adalah seluruh masyarakat dari segala usia. Untuk itu kami memulai promosi dari daerah sekitar tempat tinggal kami, karena kami menganggap promosi akan lebih efektif jika terjadi dalam suatu kelompok. Untuk itu, kami menggalakkan promosi di berbagai media sosial, seperti facebook, twitter, dll. Hal ini kami maksudkan untuk memberi kemudahan dalam pemesanan dan pembelian produk kami.
Analisis pasar adalah suatu proses penilaian yang meliputi segmentasi pasa, riset pemasaran dan peramalan penjualan produk. Dalam strategi pemasaran dapat dipergunakan rumus SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Treat) berikut :
a.       Kekuatan (Strength)
Perlunya calon pengusaha untuk menganalisis kekuatan diri atau kekuatan perusahaan maupun kekuatan pesaing terdekat untuk merumuskan strategi pemasaran yang efektif, efisien dan tepat sasaran.
b.      Kelemahan (Weakness)
Perlunya calon pengusaha untuk menganalisis kelemahan-kelemahan diri, kelemahan perusahaan, sehingga dapat dijadikan pelajaran bagi perbaikan-perbaikan strategi pemasaran yang dijalankan, dan juga menganalisis kelemahan-kelemahan pesaing terdekat agar dapat “dimanfaatkan” secara wajar untuk kepentingan bisnis.
c.       Peluang (Opportunity)
Perlunya kejelian calon pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang pasar yang ada, misalnya kecenderungan selera tertentu dari konsumen, kurangnya persediaan produk pesaing, meningkatnya daya beli masyarakat dan lain-lain.

d.      Ancaman (Treat)
Perlunya calon pengusaha menganalisis berbagai kemungkinan yang dapat mengancam rusaknya strategi pemasaran yang sedang dijalankan. Ancaman ini dapat datang dari dalam maupun dari luar, sehingga dalam hal ini betul-betul diperlukan kewaspadaan.
2.      FAKTOR KOMPETITIF
Kelebihan kompetitif dapat dicapai melalui :
1.      Fokus pada pelanggan
Kurangi birokrasi, puaskan pelanggan, tanggapi keluhan, jalin komunikasi yang baik, lakukan survei kepuasan pelanggan secara rutin dan berkesinambungan. Harus peduli terhadap pelanggan, sebab pelanggan adalah pendapatan usaha, makin banyak pelanggan akan semakin banyak pendapatan yang diperoleh. Sebaliknya, semakin sedikit pelanggan, semakin sedikit penghasilan. Usahakan zero complain (tanpa komplain).
2.      Pencapaian kualitas
Kualitas tidak terbatas hanya pada perusahaan besar. Kualitas memegang peran penting dalam usaha, baik kualitas produk dan jasa, lebih-lebih kualitas lainnya seperti kualitas pelayanan.
3.      Integritas dan tanggung jawab
Sebelum reputasi yang utuh dalam membangun jejaring pelanggan yang loyal atau setia sangat diperlukan. Penuh tanggung jawab dan integritas kepada setiap tuntutan, utamanya pelanggan dan juga kepada pemangku kepentingan.
4.      Inovasi dan kreativitas
UKM-UKM merupakan sumber yang yang menonjol sebagai sumber inovasi dan kreativitas. Inovasi dan keativitas akan membawa keunggulan bersaing.
5.      Produk rendah biaya
Manajemen yang serasi dapat mewujudkan produk yang rendah biaya. Bila produk atau jasa dapat dihasilkan dengan biaya minimum, kita akan mampu bersaing dari sisi harga, pembeli yang sensitif terhadap harga dan kualitas umumnya akan menjadi pertimbangan penting dalam membeli ulang atas suatu produk dan jasa yang bersangkutan.
Kelemahan pada kompetitor :
Bisa dalam segi harga, kualitas produk atau pelayanan kami terhadap konsumen.

Kelebihan produk kompetitor kami, dengan produk kompetitor lainnya.
a.       Bergaining Power of Supplier
Bergaining Power of Supplier kami sangat kuat dikarenakan bahan baku yang kami gunakan berasal dari bahan yang baik dan berkualitas yang tersedia melimpah didaerah sekitar.
b.      Bergaining Power of Customer
Bergaining power of customer kami sangat kuat dikarenakan nugget tempe harganya murah dan terjangkau dibandingkan dengan nugget lain yang sudah ada dipasaran.
c.       Threat of New Entrants
Makanan nugget tempe akan mampu bertahan dan bersaing dalam industri makanan karena produk yang kami tawarkan memiliki inovasi baru dalam pembuatannya, tanpa banyak menghabiskan waktu, biaya, dan tenaga.
d.      Threat of Subtitute Product
Threat of Subtitute Product dari bahan baku tempe yang diolah menjadi nugget belum banyak dipasaran sehingga nugget tempe mampu bersaing dengan produk sejenis yang sudah ada.

Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing untuk mengetahui jumlah dan jenis.
a.       Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan sasaran, strategi dan kinerja pesaing.
b.      Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia, teknologi dan lobi di pasar.
c.       Mengetahui market share yang dikuasi pesaing dan tindakan pesaing terhadap pelanggan.
d.      Jenis produk yang ditawarkan.
e.       Melihat besarnya pasar yang dikuasai.
f.       Identifikasi peluang dan ancaman.
Menentukan sasaran pesaing. Dengan mengetahui sasaran yang ingin dicapai oleh pesaing, maka perusahaan dapat mengantisipasinya dengan cara-cara yang kreatif.
1.      Identifikasi reaksi pesaing
Tindakan pesaing terhadap serangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan ditanggapi secara beragam, mulai langsung membalas, diam, dan berusaha mempelajari lebih dahulu baru membalas.
2.      Strategi menghadapi pesaing
Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk itu, perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan. Tujuannya adalah agar mengetahui siapa pesaing-pesaingnya dan dapat menerapkan strategi yang tepat.
Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-posisi berikut:
1.      Strategi pemimpin pasar.
Pemimpin pasar meliputi berbagai hal seperti menciptakan produk baru, memberikan promosi, meningkatkan kualitas produk yang sudah ada dan hal-hal lain yang belum dilakukan oleh pesaing. Sehingga kegiatan pemimpin pasar akan selalu diikuti oleh pesaing. Tujuan utama yang dijalankan oleh pemimpin pasar adalah menjadi atau tetap nomor satu.
2.      Strategi penantang pasar.
Penantang pasar merupakan penantang pemimpin pasar. Bukan tidak mungkin posisi pasar yang dipegang oleh pemimpin pasar akan segera diambil oleh penantang pasar. Dalam melakukan strateginya, penantang pasar sering mendahului penantang pasar. Tujuan utama dari penantang pasar adalah meningkatkan market share.
3.      Strategi pengikut pasar.
Pengikut pasar adalah pesaing yang hanya mengikuti kegiatan pemimpin dan penantang pasar. Setiap gerakan yang dilakukan pemimpin dan penantang pasar selalu diikuti oleh pengikut pasar. Tujuan utama yang dijalankan oleh pengikut pasar adalah dengan spesialisasi.
4.       Strategi relung pasar.
Relung pasar adalah pemain yang memiliki lingkungan tersendiri tanpa dipengaruhi oleh pesaing lainnya. Posisi ini memiliki celah tersendiri di dalam pasar. Terkadang posisi ini tidak pernah dipedulikan oleh pemimpin pasar atau penantang pasar.
3.      RENCANA PENJUALAN
Dengan usaha nugget tempe kedelai yang sudah memiliki pelanggan tetap, maka kami akan menambah pemasarannya dengan membuat banner untuk mencari agen yang mau menjualnya, sehingga akan ada banyak yang membantu untuk mengembangkan usaha ini. Selain itu juga promosi lewat media masa agar produk kami dapat terjual dengan laku. Dan kita jika menjualnya ditempat umum yang stratgis yang dapat menambah minat dan ketertarikan masyarakat untuk membeli produk nugget tempe kedelai ini.










BAB VI RENCANA KEUANGAN

Biaya Variabel (Variable cost) - Per Produksi
No
Uraian
Harga
jumlah
Jumlah Kebutuhan
Nilai
1.
Bahan baku Tempe kedelai
Rp. 30.000
Gram
200 gram
Rp 30.000
2.
Tepung  terigu
Rp. 20.000
Kg
½  kg
Rp. 20.000
3.
Telur
Rp. 10.000
Kg
½ kg
Rp. 10.000
4.
Wortel
Rp. 5.000
Kg
¼ Kg
Rp. 5.000
5.
Bawang putih
Rp. 10.000
Kg
¼ kg
Rp. 10.000
6.
Bawang bombay
Rp. 10.000
Kg
¼ kg
Rp. 10.000
7.
Merica
Rp. 5.000
Buah
5 buah
Rp. 2.000
8.
Tepung roti
Rp. 20.000
Kg
¼ kg
Rp.20.000
9.
Daging cincang
Rp.50.000
Kg
¼ kg
Rp.50.000
10.
Garam
Rp.5.000
kg
¼ kg
Rp.2.000
11.
Gula
Rp.10.000
Kg
¼ kg
Rp.10.000
12.
Daun seledri dan daun bawang
    Rp.5.000
Ikat

Rp.5.000
13.
Keju
    Rp.20.000
Buah
1 buah
Rp.20.000
Biaya Produksi



Rp. 200.000

  






Biaya Tetap (Fixed cost)
No
Nama Barang
Jumlah Barang
Harga Satuan
Jumlah Harga





1
Kompor gas
1 buah
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
2
Tabung gas
3 buah
Rp.200.000
Rp. 200.000





3.
Kukusan
1 buah
Rp.2.000.000
Rp.2.000.000
4
Mesin giling
1 buah
Rp.3.000.000
Rp.3.000.000





5.
Baskom
3 Buah
Rp. 50.000
Rp.50.000
6.
Telenan
1 Buah
Rp. 20.000
Rp.20.000
7.
Wajan
3 Buah
Rp.300.000
Rp.300.000
8.
Spatula
3 Buah
Rp.100.000
Rp.100.000
9.
Blender
1 Buah
Rp.2.000.000
Rp.2.000.000
10.
Piring
1 Lusin
Rp.30.000
Rp.30.000
11.
Sendok
1 Lusin
Rp.20.000
Rp.20.000










TOTAL
Rp.9.800.000

Biaya Total
§  Biaya total       = Variable cost + Fixed cost
               = Rp. 200.000 + Rp. 9.800.000
               = Rp. 10.000.000                    
Biaya dan Harga Per Unit
§  Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 kali produksi adalah Rp. 9.800.000 : 8 Kali    = Rp. 1.225.000
§  Total biaya produksi yang dikeluarkan per produksi
= Rp 200.000 +Rp1.225.000
= Rp.1.425.000
§  Biaya per unit adalah Total Biaya produksi dalam 1 kali produksi : jumlah produk yang dihasilkan per bulan Rp.200.000 : 40 buah = Rp. 5.000
§  Harga jual per buah Rp 50.000
 Modal Awal
§  Modal awal     = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel untuk 1 kali produksi
                           = Rp  9.800.000 + Rp 200.000
                           = Rp 10.000.000
Analisis Titik Impas (Break Even Point)
§  BEP harga       = Total biaya produksi untuk 1 kali produksi : Produksi
               = 200.000 : 40 buah 
               = Rp. 5.000
§  Harga jual per unit Rp 50.000
BEP produksi  = Total biaya produksi untuk 1 kali produksi : Harga per unit
            = Rp.200.000 : Rp.50.000
            = 4 buah
Jadi, untuk mencapai titik impas maka dalam 1 buah nugget yang harus terjual adalah 4 buah dengan harga per buah adalah Rp 50.000
 Analisis Keuntungan
§  Pendapatan : Nugget yang terjual x harga jual         
  = 40 x Rp 50.000
  = Rp.2.000.000
§  Total biaya produksi dalam 1 kali produksi : Rp. 200.000
§  Keuntungan    = Total biaya produksi-Pendapatan
  = Rp 200.000  – Rp 2.000.000
              = Rp 800.000
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 40 buah nugget dengan harga
Rp 50.000  per buah dalam 1 kali produksi adalah Rp 800.000
Pengembalian Modal   
Total biaya Produksi : Laba usaha      = Rp 200.000 : Rp 800.000
= 4 kali produksi    
Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 4 kali produksi.


BAB VII PENUTUP

1.      KESIMPULAN
Tempe sebagai makanan yang sudah merakyat membuat tempe memiliki keunggulan tersendiri. Tempe di samping mudah didapatkan, tekstur dan rasanya bisa diolah menjadi aneka masakan dan olahan yang lebih bernilai.  Nugget tempe bisa menjadi pilihan makanan bagi orang yang tidak mengkonsumsi daging. Orang memiliki banyak alasan untuk menjadi vegetarian. Alasan yang sering mereka gunakan antara lain : Hemat, kita tahu bahwa harga daging tidak lah murah. Menggantinya dengan tempe dapat menekan pengeluaran. Sehat dengan menjadi vegetarian, kita terhindar dari semua lemak hewani. Lemak hewani merupakan sumber kolesterol yang jadi salah satu  pemicu penyakit jantung dan kanker. Inovasi makanan yang diajukan yaitu nugget tempe dengan aneka rasa makanan khas Indonesia.
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 40 buah nugget dengan harga Rp 50.000  per buah dalam 1 kali produksi adalah Rp 800.000









BAB VIII LAMPIRAN
















Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis PT Sinar Sosro (Kewirausahaan)

KEWIRAUSAHAAN