Proposal Kewirausahaan
PROPOSAL BISNIS
(GETHATTOS)
NUGGET SEHAT DAN LEZAT
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Dr.Drs.Sukirman Pd.SH,MM

Disusun
oleh :
Maya Indri Palupie (201511356)
Kelas : 4C
![]() |
||
![]() |
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan
kepada Allah SWT karena atas rahmat dan keridoannya, saya bisa membuat suatu
gagasan usaha yang Insya Allah akan bermanfaat bagi saya sebagai pemilik usaha,
investor, dan umumnya masyarakat.
GETHATTOS ialah nama yang saya buat untuk kegiatan usaha ini, yang begerak di bidang
produk makanan.
Saya sangat berterima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung, memberi saran, dan masukan–masukannya untuk
kelancaran usaha ini. Khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan, yang sangat berperan dalam pengarahan kegiatan usaha ini.
Semoga
proposal ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca, yang ingin
membuat suatu usaha.
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.....................................................................................................1
2. Konsep
Usaha......................................................................................................2
3. Visi Perusahaan....................................................................................................4
4. Misi
Perusahaan...................................................................................................4
5. Tujuan Usaha ......................................................................................................4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
1. Nama
Perusahaan.................................................................................................5
2. Jenis
Usaha...........................................................................................................5
3.
Lokasi...................................................................................................................5
BAB III STRUKTUR ORGANISASI
1. Struktur
Organisasi...............................................................................................8
2.
Kualifikasi Karyawan Berdasarkan Pendidikan.................................................11
BAB IV PRODUK USAHA
1. Jenis Produk.......................................................................................................13
2. Peralatan Yang
Dibutuhkan...............................................................................13
3. Bahan Baku Yang
Dibutuhkan..........................................................................13
4. Pembuatan Produk.............................................................................................14
5. Kelebihan Dan Keunggulan Produk..................................................................16
BAB VASPEK PEMASARAN
1.
Segmen Pasar...................................................................................................18
2.
Faktor
Kompetitif............................................................................................19
3.
Rencana
Penjualan...........................................................................................22
BAB VI RENCANA PENJUALAN
1. Biaya
Variabel....................................................................................................23
2. Biaya
Tetap........................................................................................................24
3. Biaya Total.........................................................................................................24
4. Biaya dan
Harga Per
Unit..................................................................................24
5. Modal
Awal.......................................................................................................25
6.
BEP....................................................................................................................25
7.
Pengembalian Modal.........................................................................................25
BAB VII
PENUTUP
1.
Kesimpulan........................................................................................................26
LAMPIRAN........................................................................................................27
ABSTRAK
Tempe sebagai makanan yang sudah
merakyat membuat tempe memiliki keunggulan tersendiri. Tempe di samping mudah
didapatkan, tekstur dan rasanya bisa diolah menjadi aneka masakan dan olahan
yang lebih bernilai. Nugget tempe bisa menjadi pilihan makanan bagi orang
yang tidak mengkonsumsi daging. Orang memiliki banyak alasan untuk menjadi
vegetarian. Alasan yang sering mereka gunakan antara lain : Hemat, kita tahu
bahwa harga daging tidak lah murah. Menggantinya dengan tempe dapat menekan
pengeluaran. Sehat dengan menjadi vegetarian, kita terhindar dari semua lemak
hewani.
Inovasi
makanan ini diharapkan dapat menjadi makanan alternatif bagi orang yang tidak
mengkonsumsi daging. Selain itu, inovasi makanan ini juga memiliki keunikan
dibandingkan dengan nugget yang terbuat dari daging, nugget tempe ini
dilengkapi dengan aneka sayuran dan aneka rasa. Masakan khas Indonesia. Nugget
tempe yang terbuat dari bahan vegetarian yang kaya akan nutrisi, akan semakin
lengkap kandungan gizinya jika di modivikasi lagi dengan menambahkan berbagai
jenis sayuran didalamnya. Aneka rasa masakan khas Indonesia menjadikan nugget
tempe ini menjadi pilihan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki cita
rasa khas dari masing-masing daerah di Indonesia. Nugget yang terbuat dari
olahan tempe yang banyak protein. Perusahaan kami memiliki variasi baru yaitu
dari campuran ayam, keju, dan rasa manis. Bahan-bahan yang digunakan terbuat
dari bahan alami yang aman bagi kesehatan. Tujuan usaha perusahaan kami adalah
:
1. Mengetahui
cara membuat dan mengembangkan usaha produk nugget tempe yang sehat dan lezat untuk dikonsumsi.
2. Mengetahui
strategi memperoleh keuntungan yang berkelanjutan dalam usaha produk nugget
tempe.
3. Mengetahui
dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pemanfaatan usaha.
4. Menciptakan
produk nugget tempe sangat lezat dikonsumsi terbuat dari bahan alami dan tanpa
pengawet.
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Seiring
dengan semakin majunya zaman dan semakin tingginya mobilitas masyarakat, muncul
tuntutan terhadap tersedianya bahan makanan yang cepat dan mudah dengan nilai
gizi yang baik. Salah satu bahan makanan praktis yang sangat populer adalah
nugget tempe, yang disajikan dengan cara hanya digoreng. Nugget tempe disukai
karena sehat, lezat, dan murah.
Nugget
adalah suatu bentuk produk olahan berbahan dasar tempe yang digiling dicetak
dalam bentuk potongan empat persegi. Potongan ini kemudian dilapisi tepung
berbumbu (battered dan breaded). Produk nugget dapat dibuat dari daging
sapi, ayam, ikan dan lain-lain, tetapi saya mengolah nugget ini dengan tempe yang
populer di masyarakat. Bahan baku nugget yaitu ayam, sering kali mereka memakai
“ayam tiren” yang tidak layak lagi dikomsumsi. Penggunaan bahan baku lain
seperti tepung terigu kadaluarsa, formalin, MSG (penyedap rasa) dan air baik
bersih maupun kotor. Hal tersebut menjadikan nugget sangat berbahaya bagi
kesehatan. Salah satu alternatif yang mudah untuk dilakukan adalah nugget tempe
yang diolah mirip dengan nugget daging ayam atau sapi.
Tempe
sebagai makanan yang sudah merakyat membuat tempe memiliki keunggulan
tersendiri. Tempe di samping mudah didapatkan, tekstur dan rasanya bisa diolah
menjadi aneka masakan dan olahan yang lebih bernilai. Nugget tempe bisa
menjadi pilihan makanan bagi orang yang tidak mengkonsumsi daging. Orang
memiliki banyak alasan untuk menjadi vegetarian. Alasan yang sering mereka
gunakan antara lain : Hemat, kita tahu bahwa harga daging tidak lah murah.
Menggantinya dengan tempe dapat menekan pengeluaran. Sehat dengan menjadi
vegetarian, kita terhindar dari semua lemak hewani. Lemak hewani merupakan
sumber kolesterol yang jadi salah satu pemicu penyakit jantung dan
kanker. Inovasi makanan yang diajukan yaitu nugget tempe dengan aneka rasa
makanan khas Indonesia.
Inovasi makanan ini diharapkan dapat menjadi
makanan alternatif bagi orang yang tidak mengkonsumsi daging. Selain itu,
inovasi makanan ini juga memiliki keunikan dibandingkan dengan nugget yang
terbuat dari daging, nugget tempe ini dilengkapi dengan aneka sayuran dan aneka
rasa. Masakan khas Indonesia. Nugget tempe yang terbuat dari bahan vegetarian
yang kaya akan nutrisi, akan semakin lengkap kandungan gizinya jika di
modivikasi lagi dengan menambahkan berbagai jenis sayuran didalamnya. Aneka
rasa masakan khas Indonesia menjadikan nugget tempe ini menjadi pilihan bagi
seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki cita rasa khas dari masing-masing
daerah di Indonesia.
2.
KONSEP
USAHA
Rencana bisnis pada
dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan dan dasar bagi
tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada di masa mendatang.
Rencana bisnis
merupakan proses berpikir secara menyeluruh melalui suatu persoalan (problem)
dan solusinya sebelum bertindak. Masa depan tidak dapat diprediksi sepenuhnya,
tetapi dengan mengaplikasikan data dan pengalaman pada teknik-teknik
perusahaan, maka sebagian besar kebutuhan serta hambatan yang mungkin dihadapi
dimasa mendatang dapat diantisipasi dan dipersiapkan dengan baik.
Dengan merencanakan
hal-hal yang dapat diperkirakan (foreseeable),
pelaku bisnis dapat membebaskan diri untuk mengurusi dan belajar dari
hal-hal yang tidak terduga atau tidak diharapkan sebelumnya.
Tujuan utama rencana
bisnis adalah meyakinkan suksesnya kegiatan bisnis yang direncanakan. Rencana
bisnis mencakup hal berikut :
1. Mengenali
sifat dasar dan konteks kesempatan berusaha atau bisnis.
2. Pendekatan
mutakhir untuk eksploitasi kesempatan bisnis.
3. Mengenali
faktor-faktor yang mempengaruhi suksesnya suatu bisnis.
4. Penyediaan
perkakas atau alat untuk memperbesar usaha.
Rencana bisnis adalah
suatu dokumen tertulis yang mengemukakan tentang ide pokok yang mendasari
pertimbangan-pertimbangan untuk memulai atau mendirikan suatu bisnis dan
hal-hal yang berkaitan dengan pendirian tersebut atau memulai bisnis dari awal.
Rencana bisnis dapat
diartikan sebagai usaha dokumen tertulis tentang suatu bisnis tertentu yang
menjelaskan seluruh aspek yang relevan, baik untuk tujuan internal maupun
eksternal dengan tujuan sebagai berikut.
1. Menawarkan
usaha kerja sama.
2. Mendapatkan
modal kerja atau investasi.
3. Merekrut
tenaga kerja.
4. Mendukung
dan menjamin fokus tim manajemen.
Bisnis mencakup rincian
tentang strategi, konsep, rencana-rencana, tujuan, sasaran dan target.
Karena perencanaan
merupakan suatu proses yang berkesinambungan dalam menetapkan kegiatan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka perlu
diperhatikan konsep usaha yang akan dilakukan.
1. Tujuan atau posisi bisnis yang di inginkan di
masa mendatang.
2. Adanya
keyakinan bahwa tujuan yang diputuskan selayaknya dapat dicapai dengan
mempertimbangkan aspek atau faktor (internal dan eksternal) yang mungkin
terjadi.
3. Adanya
keyakinan bahwa wirausaha dapat mengarahkan, mengorganisasikan atau melaksanakan
tindakan-tindakan dimasa mendatang yang diputuskan untuk mencapai tujuan dan
sekaligus menghindari atau mengatasi kondisi yang merintangi kemajuan bisnis.
4. Suatu
pengertian atau pengakuan bahwa perubahan yang tidak ada hentinya dan perkembangan
kondisi yang tidak diharapkan akan mengharuskan adanya penilaian secara
berkesinambungan terhadap tujuan, kendala dan rencana tindakan.
3.
VISI
Membuat
produk-produk atau kegiatan-kegiatan usaha yang mempunyai prospek pasar ekonomi
yang lebih baik.
4. MISI
1. Meningkatkan
kemampuan suatu wirausaha, untuk memberikan suatu produk yang efisien dan harga
berkualitas.
2. Menciptakan
kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan.
3. Menjalin
kerja sama lewat lembaga-lembaga, organisasi, perbankan selama ini dalam
upaya-upaya pengembangan usaha.
4. Memberikan
pelatihan dengan cara motivasi dan inovasi dalam mengembangkan suatu suatu
bisnis.
5. Meningkat
inovasi kompetitif yang tinggi terhadap usaha didalam komunitas untuk
mempromosikan hasil inovasi untuk bisa tetap lebih unggul daripada
pesaing-pesaing lain.
5.
TUJUAN
USAHA
5. Mengetahui
cara membuat dan mengembangkan usaha produk nugget tempe yang sehat dan lezat untuk dikonsumsi.
6. Mengetahui
strategi memperoleh keuntungan yang berkelanjutan dalam usaha produk nugget
tempe.
7. Mengetahui
dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pemanfaatan usaha.
8. Menciptakan
produk nugget tempe sangat lezat dikonsumsi terbuat dari bahan alami dan tanpa
pengawet.
BAB
II PROFIL PERUSAHAAN
1.
NAMA
PERUSAHAAN
Bisnis
kuliner menjadi salah satu bentuk yang menjanjikan. Berbagai macam jenis
makanan bermunculan dengan ragam kreatifitas yang menarik. Salah salah makanan
biasa yang sering kita temui adalah tempe. Kita bisa membuat makanan yang
modern dari tempe yang dapat menarik masyarakat dan banyak peminatnya. Jadi
jika usaha kita dapat menarik masyarakat
maka akan mudah dikenali. Untuk usaha nugget tempe ini saya mengambil nama
“LARES”. Kata “LARES’ itu sendiri artinya usaha nugget tempe agar Terjual Lares.
2.
JENIS
USAHA
Usaha yang saya buat
ini adalah jenis usaha yang bergerak di
bidang makanan.
3.
LOKASI
Memilih
lokasi usaha merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum
perusahaan mulai beroperasi. Lokasi merupakan salah satu faktor penting bagi
perusahaan karena dapat mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup
perusahaan. Menentukan lokasi suatu perusahaan harus dilakukan sebaik mungkin
agar dapat beroperasi atau berproduksi dengan lancar, biaya operasi rendah dan
memungkinkan perluasan tempat usaha di masa
yang akan datang.
Untuk
menjalankan usaha ini, saya memilih untuk usaha di rumah. Jadi segala kegiatan
atau aktivitas produksi dilakukan di rumah dengan alasan karena di rumah sudah
tersedia peralatan produksi yang lengkap. Pembuatan nugget tempe ini dilakukan
di Jalan Pangeran Dipenogoro No.148, Pati. Lokasi ini cukup strategis karena
dekat dengan jalan pantura dan pusat kota pati. Selain itu, pembeli bisa datang
langsung melihat-lihat proses produksi dan dapat memesan secara langsung atau
membeli secara langsung.
6
faktor kunci dalam memilih lokasi usaha yang ideal, antara lain :
1. Tersediannya
sumber daya.
Tersedianya berbagai
sumber daya, terutama bahan mentah sebagai bahan baku produksi, tenaga kerja,
dan sarana transportasi akan membantu pengusaha dalam segala hal. Paling tidak,
sumber daya tersebut dapat menghemat biaya, sehingga produk dapat dibuat dengan
rendah biaya yang pada akhirnya akan mampu bersaing dengan produk para pesaing
terdekatnya. Kedekatan dengan bahan baku pembuatan nugget tempe dengan berbagai
rasa.
2. Pilihan
pribadi wirausahawan
Pertimbangan pilihan
dalam menentukan tempat usaha disesuaikan dengan keinginan kuat wirausaha itu
sendiri. Misalnya, faktor pertimbangan keuangan yang tidak memadai, sebaiknya
memilih daerah di luar kota dengan pertimbangan tanah masih relatif murah,
sehingga dengan modal terbatas dapat membeli tempat usaha yang lebih luas di
luar kota. Dapat pula menghemat pengeluaran karena umumnya untuk biaya sewa
rumah bagi para pegawainya juga jauh lebih murah, biaya hidup lebih murah.
3. Pertimbangan
gaya hidup keluarga
Lebih banyak hidup
untuk keluarga. Wirausahawan memilih gaya hidup dengan fokus untuk semata-mata
lebih mementingkan keharmonisan rumah tangga atau keluarga daripada kepentingan
bisnis. Keluarga menjadi pertimbangan utama dalam menentukan tempat usaha.
Artinya tenaga, pikiran, waktu dan lain-lain. Diperuntukkan bagi keutuhan dan
keharmonisan keluarganya, bukan seluruh daya upaya hanya untuk kepentingan
bisnis semata.
4. Kemudahan
dalam mencapai konsumen
Seorang pengusaha dalam
menentukan tempat usahanya berorientasi pada pasar (pusat konsentrasi para
konsumen berada). Pasar atau tempat penjualan menjadi prioritas dalam
mempertimbangkan sukses bisnisnya.
5. Kondisi
lingkungan bisnis
Seorang pengusaha
memilih lokasi dengan lingkungan bisnis bertumbuh dan berkembang dan juga
sebagai tempat atau sentra (pusat) bisnis. Sebagai contoh : pilihlah tempat
usaha di daerah sendiri yang strategis. Intinya adalah kondisi lingkungan
bisnis menjadi pertimbangan utama dalam menentukan lokasi usaha. Seperti
mencari lokasi untuk menjual atau mempromosikan produk nugget di tempat yang
strategis.
6. Tersedianya
tempat dan biaya
Untuk menentukan
usahanya, seorang pengusaha telah menyediakan tempat tinggal, demikian juga
biayanya, sehingga ia dapat memilih jenis usaha yang akan dijalankan dengan
memiliki tempat dan biaya tersebut. Berdasarkan pasal 8 UU no.20 Tahun 2008
tentang UMKM, aspek pendanaan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)
huruf a ditunjukkan untuk :
a. Memperoleh
sumber pendanaan dan menfasilitasi UMKM untuk dapat mengakses kredit perbankan
dan lembaga keuangan.
b. Memperbanyak
lembaga pembiayaan dan memperluas jaringannya. Sehingga dapat diakses oleh
UMKM.
c. Memberikan
kemudahan dalam memperoleh pendanaan secara cepat, tepat, murah dan tidak
diskriminatif dalam pelayanan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
d. Membantu
para pelaku usaha mikro dan usaha kecil untuk mendapatkan pembiayaan dan jasa
atau produk keuangan lainnya yang disediakan oleh perbankan dan lembaga
keuangan bukan bank, baik yang menggunakan sistem konvensional maupun sistem
syariah dan jaminan yang disediakan oleh pemerintah.
BAB III
STRUKTUR
ORGANISASI
Struktur organisasi dibentuk untuk menetukan
pengelompokan kegiatan-kegiatan, penugasan wewenang dalam melaksanakan
pekerjaan, menentukan koordinasi kewenangan dan hubungan informasi baik
horisontal maupun vertikal untuk mencapai tujuan daripada sarana keseluruhan
atau untuk mencapai tujuan setiap bagiannya. Struktur organisasi yang baik
dalam suatu perusahaan akan menunjang kelancaran aktivitas perusahaan itu
sendiri.
A.
Product (produk)
Produk yang akan dipasarkan harus tampil dalam keadaan
baik dan mampu atau mewakili selera konsumen. Dalam hal produk nugget tempe ditujukan
untuk konsumen dari golongan sosial ekonomi menengah dan ke atas. Dengan kata
lain, produk nugget tempe mempunyai tingkat bonafiditas tertentu, sehingga
konsumen menyakininya sebagai produk yang baik dan bermutu. Selain itu,
ditonjolkan pula nilai lebih yang dimiliki oleh produk nugget tempe, terutama
dalam hal mutu dan “nilai lebih” tersebut adalah kepraktisan serta kemasannya
yang didesain secara rapi dan menarik, sehingga konsumen akan mengetahui bahwa
“nugget tempe” tidaklah sama dengan “nugget lain”, melainkan justru terletak
pada resep pembuatanya yang tetap menggunakan bahan-bahan asli dan alami.,
namun kini diproses secara lebih higines. Variasi dari produk yang akan kami
pasarkan adalah berupa nugget berbahan dasar tempe dengan rasa yang
berbeda-beda yaitu tempe rasa ayam, tempe rasa keju, tempe rasa manis dalam
kemasan tertutup yang bisa dikonsumsi oleh pelanggan dengan fleksibel.
B.
Quality
Nugget tempe yang kami produksi menggunakan 100% tempe
asli, sehingga khasiatnya teruji, selain itu pembuatannya juga menggunakan
bahan alami tanpa bahan pengawet sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan dan
terjamin 100% Halal untuk dikonsumsi. Proses produksi nugget tempe dilakukan
dengan menggunakan peralatan yang terjamin kebersihannya sehingga produk yang
dihasilkan sangat terjaga kualitasnya.
C.
Brand name
GETHATTOS akan dipopulerkan sebagaimana tujuan awal
yaitu solusi praktis sebagai lauk sekaligus cemilan dengan berbagai manfaat bagi tubuh yang aman
untuk dikonsumsi untuk semua kalangan sehingga para calon pembeli yang
mendengar nama “GETHATTOS’’ akan tertarik untuk mencobanya.
D.
Packaging
Untuk pengemasan, nugget ini akan dikemas dalam kemasan yang menarik,
sehingga konsumen akan tertarik untuk membelinya. Nugget tempe kedelai tersebut
berisi 6 potong tiap kemasan untuk yang sudah matang. Sedangkan yang masih
mentah berisi 5 potong setiap kemasannya.
E.
Warranties
Garansi yang kami berikan untuk nugget tempe “GETHATTOS” ini adalah higienitas produk mulai dari proses produksi hingga
pengemasan akhir produk dan menjamin daya tahan produk yang layak untuk
dikonsumsi konsumen.
F.
Marketing
System
Sistem pemasaran yang digunakan yaitu konsinyasi dan
menjemput bola. Untuk sistem konsinyasi jaringan pemasaran yang dibuat yaitu
melalui kerja sama dengan supermarket, toko-toko atau warung di daerah sekitar
Pati. Agar bisa memaksimalkan strategi pemasaran, maka kami melakukan kerja
sama sebanyak mungkin dengan para mitra kerja. Kami menargetkan memiliki mitra
kerja minimal 20 toko atau warung dan
agen-agen lain. Dengan jumlah minimal produk yang dikonsinyasikan pada tiap mitra
kerja sebanyak 10 bungkus nugget tempe. Sedangkan untuk sistem menjemput bola,
kami akan menawarkan produk secara langsung kepada konsumen.
G.
Price (harga)
Tinggi rendahnya harga
produk, antara lain dipengaruhi 3 hal utama, yaitu biaya produksi, mutu
produksi, dan situasi segmen pasar. Selain memperhatikan ketiga hal tersebut
dalam menentukan harga produk, nugget tempe juga memperhatikan faktor-faktor,
antara lain pesaing, daya beli konsumen, kecenderungan-kecenderungan selera
konsumen. Dengan demikian harga produk nugget tempe bersifat kompetitif dan
relatif terjangkau oleh konsumen dari golongan sosial ekonomi menengah keatas
sebagai segmen utama. Sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk
atau mengganti hak milik produk. Harga untuk produk kami adalah sebesar Rp 50.000,00
untuk yang sudah matang dan Rp 45.000,00 untuk yang belum matang.
H.
Place (tempat)
Untuk pendistribusian produk
diperlukan kejelian untuk memilih tempat-tempat strategis yang memiliki peluang
bagus untuk memasarkan produk, maka nugget tempe menempatkan produk-produknya,
antara lain di supermarket, warung, dan toko. Penempatan produk secara tepat
akan memberikan citra (image) yang baik dimata konsumen, bahwa produk yang
digunakannya dapat diandalkan dan dibanggakan. Proses produksi produk ini akan
dilakukan di Jl. P.Dipenogoro no.148 Pati
I.
Advertising
Memasang iklan untuk mempromosikan produk nugget tempe
agar dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu kami juga memasang berupa banner di
jalan-jalan atau ditempat yang strategis dan kita memanfaatkan media sosial
untuk demo produk yang kita tawarkan, dengan memasang harga yang terjangkau untuk
menarik konsumen.
J.
Sales
promotion
Mengingat betapa pentingnya citra produk yang baik dan
bermutu dimata konsumen, kegiatan-kegiatan promosi secara rutin dan cukup
gencar, baik berskala internasional, nasional maupun skala daerah dan kegiatan
ini diprogramkan jauh sebelum waktu pelaksanaannya agar dapai mencapai sasaran
yang diharapkan. Bentuk-bentuk promosi yang dilakukan selain memanfaatkan media
sosial atau media masa juga dengan menyelenggarakan demo produk kami, dan juga
konsumen juga bisa melihat proses pengelolahannya.dan juga program diskon pada
awal pembukaan dalam kegiatan seminar
kecil untuk mempromosikan produk tersebut. Selain itu, promosi yang terampil
ditingkatkan, karena merekalah ujung tombak pemasaran produk yang langsung
berhubungan dengan konsumen. Promosi awal dari nugget tempe “GETHATTOS” adalah
menggunakan tester untuk dicoba oleh calon pembeli dan para agen atau toko
dengan sistem penjualan setengah harga. Langkah ini adalah salah satu langkah
awal pengenalan produk pada masyarakat.
K.
Direct
marketing
Kegiatan pemasaran tidak akan mencapai sasarannya,
apabila tidak ditunjukkan oleh petugas pelaksanaan yang profesional. Itu
sebabnya searah dengan semakin ketatnya persaingan di pasaran, nugget tempe
menempatkan petugas-petugas pelaksanaan pemasaran yang benar-benar menguasai
bidangnya. Pemasaran secara langsung ini
melalui kerja sama pada toko atau warung terdekat yang memungkinkan untuk
mengkonsinyasi produk nugget tempe “GETHATTOS” ini.
KUALIFIKASI
KARYAWAN BERDASARKAN PENDIDIKAN
|
Untuk hari kerja dimulai pada hari
senin sampai minggu dengan waktu kerja yang berlaku pada perusahaan “LARES” ini
adalah sebagai berikut:
Hari senin, selasa, dan rabu :
– jam kerja
: 06.00 – 16.00
– jam
isrirahat
: 12.00 – 13.00
Hari kamis, jum’at dan sabtu :
– jam kerja
: 06.00 – 15.00
– jam
istirahat
: 11.00 – 13.00
Masing-masing orang akan diuraikan nama, deskripsi
pekerjaan :
Pimpinan
Usaha : Maya Indri Palupie
Penanggung Jawab Quality :
Tri Novita Yulianti
Penanggung Jawab Brand name : Ilmina Cahyasari
Penanggung Jawab Packaging :
Lina S
Penanggung Jawab Warranties : Muhammad Fadly
Penanggung Jawab Marketing System : Muhammad Ridwan
Penanggung Jawab Price : Maylani Nikita Sari
Penanggung Jawab Place : Nita Devianti
Penanggung Jawab Advertising : Nurlita Rizqi
Penanggung Jawab Sales Promotion : Tommy Haryanto
Penanggung Jawab
Direct Marketing : Lutfiana
BAB IV
PRODUK USAHA
1.
JENIS
PRODUK DAN MACAM PRODUKNYA
Terbuat dari olahan
tempe, dengan rasa yang bervariasi :
a. Nugget
rasa tempe daging (ping)
b. Nugget
rasa tempe asin (temsi)
c. Nugget
rasa tempe keju (tekju)
Perusahaan
kami menyediakan 3 rasa yang berbeda, kami akan mengembangkan produk dengan
rasa yang lain untuk menambah minat konsumen.
2.
PERALATAN
YANG DIBUTUHKAN
a. Gilingan
b. Kukusan
c. Pisau
d. Baskom
e. Talenan
f. Wajan
g. Spatula
h. Kompor
gas
i.
Sendok
j.
Tabung gas
k. Blender
l.
Piring
3.
BAHAN
BAKU YANG DIGUNAKAN
a. 200 gram tempe, yang sudah dihaluskan
b. Tepung terigu
c. Bawang putih
d. Bawang bombay
e. Telur ayam
f. Merica bubuk
g. Tepung roti
h. 150 gram
daging cincang
i.
Garam dan gula
j.
Daun seledri dan daun bawang
k. Wortel
l.
Keju
4.
PEMBUATAN
PRODUK
a.
Penimbangan bahan
Penimbangan bahan merupakan kegiatan menimbang semua
bahan sesuai dengan formula yang ditentukan. Semua bahan harus ditimbang dengan
benar agar tidak terjadi keslahan dalam pembuatan nugget.
b.
Penggilingan
Penggilingan daging diusahakan pada suhu di bawah
15ºC, yaitu dengan menambahkan es pada saat penggilingan daging (Tatono, 1994).
Pendinginan ini bertujuan untuk mencegah denaturasi protein aktomiosin oleh
panas. Penggilingan jenis pangan sumber protein dilakukan berfungsi untuk menghaluskan
jenis pangan sumber protein agar mudah tercampur dalam adonan.
c.
Pencampuran bahan
Pencampuran semua bahan dalam pembuatan nugget
meliputi jenis pangan sumber protein, tepung tapioka, telur, bawang bombay,
bawang putih, garam, lada dan pala dilakukan dengan cara diaduk-aduk hingga
adonan tercampur rata atau homogen.
d. Pencetakan
Pencetakan dalam pembuatan nugget
dilakukan dengan membungkus adonan menggunakan plastik dan membentuknya menjadi
bulat panjang dengan diameter 2 cm dan mengikat kedua ujungnya menggunakan tali
atau mencetaknya dalam loyang kotak lalu dibentuk dengan aneka jenis bentuk
cetakan nugget.
e. Pengukusan
Pengukusan menyebabkan terjadinya
pengembangan granula– granula pati yang disebut gelatinisasi. Gelatinisasi
merupakan peristiwa pengembangan granula pati sehingga granula tersebut tidak
dapat kembali seperti keadaan semula (Winarno, 1997). Mekanisasi gelatinisasi,
diawali oleh granula pati akan menyerap air yang memecah kristal amilosa dan
memutuskan ikatan–ikatan struktur heliks dari molekul tersebut. Penambahan air
dan pemanasan akan menyebabkan amilosa berdifusi keluar granula, sehingga
granula tersebut hanya mengandung sebagian amilopektin dan akan pecah membentuk
suatu matriks dengan amilosa yang disebut gel (Winarno, 1997). Pengukusan
dilakukan dengan waktu 30 menit dengan maksud agar adonan menjadi padat
sehingga mudah dipotong.
f. Pemaniran
Pemaniran merupakan proses yang
harus dilakukan dalam pembuatan nugget yang mempunyai dua tahapan yaitu
pencelupan adonan nugget yang sudah dipotong pada putih telur dan pelumuran
tepung roti. Tahapan yang pertama merupakan pencelupan nugget yang sudah
dipotong pada putih telur dengan tujuan agar tepung roti dapat menempel pada
nugget. Pelumuran tepung roti menjadi tahapan yang kedua dan merupakan bagian
yang paling penting dalam proses pembuatan produk pangan beku dan industri
pangan yang lain. Pelumuran tepung roti dapat membuat produk menjadi renyah,
enak dan lezat. Nugget termasuk salah satu produk yang pembuatannya menggunakan
proses pemaniran. Tepung roti yang digunakan sebaiknya tidak tengik, wadahnya
masih dalam keadaan baik, memiliki bau khas tepung, dan waktu kadaluarsanya
masih lama (Yuyun, 2007 : 7).
g. Penggorengan
Penggorengan merupakan proses termal
yang umum dilakukan orang dengan menggunakan minyak atau lemak pangan. Bahan
pangan yang digoreng mempunyai permukaan luar berwarna coklat keemasan. Warna
yang muncul disebabkan karena reaksi pencoklatan (Maillard) (Ketaren,
1986). Reaksi Maillard terjadi antara protein, asam amino, dan amin
dengan gula aldehida dan keton, yang merupakan penyebab terjadinya pencoklatan
selama pemanasan atau penyimpanan dalam waktu yang lama pada bahan pangan
berprotein (Bintoro, 2008).
h. Penggorengan
awal (pre-frying)
Langkah yang terpenting dalam proses
aplikasi pemaniran. Tujuan penggorengan awal adalah untuk menempelkan perekat
tepung pada produk sehingga dapat diproses lebih lanjut dengan pembekuan
selanjutnya didistribusikan kepada konsumen. Penggorengan awal akan memberikan
warna pada produk, membentuk kerak pada produk setelah digoreng, memberikan
penampakan goreng pada produk serta berkontribusi terhadap rasa produk (Fellow,
2000). Penggorengan awal dilakukan dengan menggunakan minyak mendidih
(180-195°C) sampai setengah matang. Suhu penggorengan jika terlalu rendah,
pelapis produk menjadi kurang matang. Jika suhu terlalu tinggi, pelapis produk
akan berwarna gelap dan gosong. Waktu untuk penggorengan awal adalah sekitar 30
detik. Penggorengan awal dilakukan karena penggorengan pada produk akhir hanya
berlangsung sekitar 4 menit, atau tergantung pada ketebalan dan ukuran produk
(Tanoto, 1994).
i.
Pembekuan
Agar tahan lama produk nugget
disimpan pada suhu beku. Produk nugget apabila dikonsumsi dapat langsung
digoreng.
5.
KELEBIHAN
DAN KEUNGGULAN PRODUK
Keunggulan produk
a.
Kami menawarkan suatu produk makanan sehat dan rasa
yang lezat.
b.
Kreativitas.
Kami menawarkan kreativitas yaitu nugget dari tempe yang menarik. Dan nugget
tempe harganya terjangkau.
c.
Packing yang lebih menarik karna disertai merek produksi.
d.
Varian rasa yang lebih attractive dan bervariasi.
Kelebihan produk
a. Tidak
mengandung bahan pengawet.
b. Mengandung banyak manfaat yang baik untuk
kesehatan tubuh.
c. Dapat dikonsumsi oleh semua kalangan.
d. Bahan yang
diperlukan mudah didapat.
BAB V ASPEK PEMASARAN
1.
SAGMENTASI PASAR
Sasaran kami adalah seluruh
masyarakat dari segala usia. Untuk itu kami memulai promosi dari daerah sekitar
tempat tinggal kami, karena kami menganggap promosi akan lebih efektif jika
terjadi dalam suatu kelompok. Untuk itu, kami menggalakkan promosi di berbagai
media sosial, seperti facebook, twitter, dll. Hal ini kami maksudkan untuk
memberi kemudahan dalam pemesanan dan pembelian produk kami.
Analisis pasar adalah suatu proses
penilaian yang meliputi segmentasi pasa, riset pemasaran dan peramalan
penjualan produk. Dalam strategi pemasaran dapat dipergunakan rumus SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Treat)
berikut :
a.
Kekuatan (Strength)
Perlunya calon pengusaha untuk menganalisis kekuatan
diri atau kekuatan perusahaan maupun kekuatan pesaing terdekat untuk merumuskan
strategi pemasaran yang efektif, efisien dan tepat sasaran.
b.
Kelemahan (Weakness)
Perlunya calon pengusaha untuk menganalisis
kelemahan-kelemahan diri, kelemahan perusahaan, sehingga dapat dijadikan
pelajaran bagi perbaikan-perbaikan strategi pemasaran yang dijalankan, dan juga
menganalisis kelemahan-kelemahan pesaing terdekat agar dapat “dimanfaatkan”
secara wajar untuk kepentingan bisnis.
c.
Peluang (Opportunity)
Perlunya kejelian calon pengusaha untuk memanfaatkan
peluang-peluang pasar yang ada, misalnya kecenderungan selera tertentu dari
konsumen, kurangnya persediaan produk pesaing, meningkatnya daya beli
masyarakat dan lain-lain.
d.
Ancaman (Treat)
Perlunya calon pengusaha menganalisis berbagai
kemungkinan yang dapat mengancam rusaknya strategi pemasaran yang sedang
dijalankan. Ancaman ini dapat datang dari dalam maupun dari luar, sehingga
dalam hal ini betul-betul diperlukan kewaspadaan.
2. FAKTOR KOMPETITIF
Kelebihan kompetitif dapat dicapai melalui :
1.
Fokus pada pelanggan
Kurangi birokrasi, puaskan pelanggan, tanggapi
keluhan, jalin komunikasi yang baik, lakukan survei kepuasan pelanggan secara
rutin dan berkesinambungan. Harus peduli terhadap pelanggan, sebab pelanggan
adalah pendapatan usaha, makin banyak pelanggan akan semakin banyak pendapatan
yang diperoleh. Sebaliknya, semakin sedikit pelanggan, semakin sedikit
penghasilan. Usahakan zero complain (tanpa
komplain).
2.
Pencapaian kualitas
Kualitas tidak terbatas hanya pada perusahaan besar.
Kualitas memegang peran penting dalam usaha, baik kualitas produk dan jasa,
lebih-lebih kualitas lainnya seperti kualitas pelayanan.
3.
Integritas dan tanggung jawab
Sebelum reputasi yang utuh dalam membangun jejaring
pelanggan yang loyal atau setia sangat diperlukan. Penuh tanggung jawab dan
integritas kepada setiap tuntutan, utamanya pelanggan dan juga kepada pemangku kepentingan.
4.
Inovasi dan kreativitas
UKM-UKM merupakan sumber yang yang menonjol sebagai
sumber inovasi dan kreativitas. Inovasi dan keativitas akan membawa keunggulan
bersaing.
5.
Produk rendah biaya
Manajemen yang serasi dapat mewujudkan produk yang
rendah biaya. Bila produk atau jasa dapat dihasilkan dengan biaya minimum, kita
akan mampu bersaing dari sisi harga, pembeli yang sensitif terhadap harga dan
kualitas umumnya akan menjadi pertimbangan penting dalam membeli ulang atas
suatu produk dan jasa yang bersangkutan.
Kelemahan pada kompetitor :
Bisa dalam segi harga, kualitas produk atau pelayanan
kami terhadap konsumen.
Kelebihan produk kompetitor kami, dengan produk
kompetitor lainnya.
a.
Bergaining Power of Supplier
Bergaining
Power of Supplier kami sangat kuat dikarenakan bahan baku yang kami gunakan
berasal dari bahan yang baik dan berkualitas yang tersedia melimpah didaerah
sekitar.
b.
Bergaining Power of Customer
Bergaining
power of customer kami sangat kuat dikarenakan nugget tempe harganya
murah dan terjangkau dibandingkan dengan nugget lain yang sudah ada dipasaran.
c.
Threat of New Entrants
Makanan nugget tempe akan mampu bertahan dan bersaing
dalam industri makanan karena produk yang kami tawarkan memiliki inovasi baru
dalam pembuatannya, tanpa banyak menghabiskan waktu, biaya, dan tenaga.
d.
Threat of Subtitute Product
Threat of
Subtitute Product dari bahan baku tempe yang diolah menjadi nugget
belum banyak dipasaran sehingga nugget tempe mampu bersaing dengan produk
sejenis yang sudah ada.
Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing untuk
mengetahui jumlah dan jenis.
a.
Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan sasaran, strategi dan kinerja pesaing.
b.
Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal
keuangan, sumber daya manusia, teknologi dan lobi di pasar.
c.
Mengetahui market share yang dikuasi pesaing dan
tindakan pesaing terhadap pelanggan.
d.
Jenis produk yang ditawarkan.
e.
Melihat besarnya pasar yang dikuasai.
f.
Identifikasi peluang dan ancaman.
Menentukan sasaran pesaing. Dengan
mengetahui sasaran yang ingin dicapai oleh pesaing, maka perusahaan dapat
mengantisipasinya dengan cara-cara yang kreatif.
1.
Identifikasi reaksi pesaing
Tindakan pesaing terhadap serangan yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan akan ditanggapi secara beragam, mulai langsung membalas,
diam, dan berusaha mempelajari lebih dahulu baru membalas.
2.
Strategi menghadapi pesaing
Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan
cara melemahkan dan menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang
kompetitif. Untuk itu, perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan
kondisi perusahaan. Tujuannya adalah agar mengetahui siapa pesaing-pesaingnya
dan dapat menerapkan strategi yang tepat.
Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan
untuk posisi-posisi berikut:
1.
Strategi pemimpin pasar.
Pemimpin
pasar meliputi berbagai hal seperti menciptakan produk baru, memberikan
promosi, meningkatkan kualitas produk yang sudah ada dan hal-hal lain yang
belum dilakukan oleh pesaing. Sehingga kegiatan pemimpin pasar akan selalu
diikuti oleh pesaing. Tujuan utama yang dijalankan oleh pemimpin pasar adalah
menjadi atau tetap nomor satu.
2.
Strategi penantang pasar.
Penantang
pasar merupakan penantang pemimpin pasar. Bukan tidak mungkin posisi pasar yang
dipegang oleh pemimpin pasar akan segera diambil oleh penantang pasar. Dalam
melakukan strateginya, penantang pasar sering mendahului penantang pasar.
Tujuan utama dari penantang pasar adalah meningkatkan market share.
3.
Strategi pengikut pasar.
Pengikut
pasar adalah pesaing yang hanya mengikuti kegiatan pemimpin dan penantang
pasar. Setiap gerakan yang dilakukan pemimpin dan penantang pasar selalu
diikuti oleh pengikut pasar. Tujuan utama yang dijalankan oleh pengikut pasar
adalah dengan spesialisasi.
4.
Strategi
relung pasar.
Relung pasar
adalah pemain yang memiliki lingkungan tersendiri tanpa dipengaruhi oleh
pesaing lainnya. Posisi ini memiliki celah tersendiri di dalam pasar. Terkadang
posisi ini tidak pernah dipedulikan oleh pemimpin pasar atau penantang pasar.
3.
RENCANA
PENJUALAN
Dengan usaha nugget tempe kedelai yang sudah memiliki pelanggan tetap, maka kami akan
menambah pemasarannya dengan membuat banner untuk mencari agen yang mau menjualnya,
sehingga akan ada banyak yang membantu untuk
mengembangkan usaha ini. Selain itu juga
promosi lewat media masa agar produk kami dapat terjual dengan laku. Dan kita
jika menjualnya ditempat umum yang stratgis yang dapat menambah minat dan
ketertarikan masyarakat untuk membeli produk nugget tempe kedelai ini.
BAB VI RENCANA KEUANGAN
Biaya Variabel (Variable cost) - Per Produksi
No
|
Uraian
|
Harga
|
jumlah
|
Jumlah Kebutuhan
|
Nilai
|
1.
|
Bahan baku Tempe
kedelai
|
Rp. 30.000
|
Gram
|
200 gram
|
Rp 30.000
|
2.
|
Tepung terigu
|
Rp. 20.000
|
Kg
|
½ kg
|
Rp. 20.000
|
3.
|
Telur
|
Rp. 10.000
|
Kg
|
½ kg
|
Rp. 10.000
|
4.
|
Wortel
|
Rp. 5.000
|
Kg
|
¼ Kg
|
Rp. 5.000
|
5.
|
Bawang putih
|
Rp. 10.000
|
Kg
|
¼ kg
|
Rp. 10.000
|
6.
|
Bawang bombay
|
Rp. 10.000
|
Kg
|
¼ kg
|
Rp. 10.000
|
7.
|
Merica
|
Rp. 5.000
|
Buah
|
5 buah
|
Rp. 2.000
|
8.
|
Tepung roti
|
Rp. 20.000
|
Kg
|
¼ kg
|
Rp.20.000
|
9.
|
Daging
cincang
|
Rp.50.000
|
Kg
|
¼ kg
|
Rp.50.000
|
10.
|
Garam
|
Rp.5.000
|
kg
|
¼ kg
|
Rp.2.000
|
11.
|
Gula
|
Rp.10.000
|
Kg
|
¼ kg
|
Rp.10.000
|
12.
|
Daun seledri
dan daun bawang
|
Rp.5.000
|
Ikat
|
Rp.5.000
|
|
13.
|
Keju
|
Rp.20.000
|
Buah
|
1 buah
|
Rp.20.000
|
Biaya
Produksi
|
Rp. 200.000
|
Biaya
Tetap (Fixed cost)
No
|
Nama Barang
|
Jumlah Barang
|
Harga Satuan
|
Jumlah Harga
|
1
|
Kompor gas
|
1 buah
|
Rp.1.000.000
|
Rp.1.000.000
|
2
|
Tabung gas
|
3 buah
|
Rp.200.000
|
Rp. 200.000
|
3.
|
Kukusan
|
1 buah
|
Rp.2.000.000
|
Rp.2.000.000
|
4
|
Mesin giling
|
1 buah
|
Rp.3.000.000
|
Rp.3.000.000
|
5.
|
Baskom
|
3 Buah
|
Rp. 50.000
|
Rp.50.000
|
6.
|
Telenan
|
1 Buah
|
Rp. 20.000
|
Rp.20.000
|
7.
|
Wajan
|
3 Buah
|
Rp.300.000
|
Rp.300.000
|
8.
|
Spatula
|
3 Buah
|
Rp.100.000
|
Rp.100.000
|
9.
|
Blender
|
1 Buah
|
Rp.2.000.000
|
Rp.2.000.000
|
10.
|
Piring
|
1 Lusin
|
Rp.30.000
|
Rp.30.000
|
11.
|
Sendok
|
1 Lusin
|
Rp.20.000
|
Rp.20.000
|
TOTAL
|
Rp.9.800.000
|
Biaya Total
§ Biaya
total = Variable
cost + Fixed cost
= Rp. 200.000 + Rp. 9.800.000
= Rp. 10.000.000
Biaya dan Harga Per Unit
§ Biaya tetap
yang dibutuhkan untuk 1 kali produksi adalah Rp. 9.800.000 : 8 Kali = Rp. 1.225.000
§ Total biaya
produksi yang dikeluarkan per produksi
= Rp 200.000 +Rp1.225.000
= Rp.1.425.000
§ Biaya per
unit adalah Total Biaya produksi dalam 1 kali produksi : jumlah produk yang
dihasilkan per bulan Rp.200.000 : 40 buah = Rp. 5.000
§ Harga jual
per buah Rp 50.000
Modal Awal
§ Modal
awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel untuk 1 kali produksi
= Rp 9.800.000 + Rp 200.000
=
Rp 10.000.000
Analisis Titik Impas (Break Even Point)
§ BEP harga
= Total biaya produksi untuk 1 kali produksi :
Produksi
= 200.000 : 40 buah
= Rp. 5.000
§ Harga jual
per unit Rp 50.000
BEP produksi = Total biaya produksi untuk 1 kali
produksi : Harga per unit
= Rp.200.000 : Rp.50.000
= 4 buah
Jadi, untuk mencapai titik impas
maka dalam 1 buah nugget yang harus terjual adalah 4 buah dengan harga per buah
adalah Rp 50.000
Analisis Keuntungan
§ Pendapatan : Nugget
yang terjual x harga jual
= 40 x Rp 50.000
= Rp.2.000.000
§ Total biaya
produksi dalam 1 kali produksi : Rp. 200.000
§ Keuntungan
= Total biaya produksi-Pendapatan
= Rp 200.000 –
Rp 2.000.000
= Rp 800.000
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 40 buah
nugget dengan harga
Rp 50.000 per buah dalam 1 kali
produksi adalah Rp 800.000
Pengembalian Modal
Total biaya Produksi : Laba
usaha = Rp 200.000 : Rp 800.000
= 4 kali produksi
Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 4 kali
produksi.
BAB VII PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Tempe
sebagai makanan yang sudah merakyat membuat tempe memiliki keunggulan
tersendiri. Tempe di samping mudah didapatkan, tekstur dan rasanya bisa diolah
menjadi aneka masakan dan olahan yang lebih bernilai. Nugget tempe bisa
menjadi pilihan makanan bagi orang yang tidak mengkonsumsi daging. Orang
memiliki banyak alasan untuk menjadi vegetarian. Alasan yang sering mereka
gunakan antara lain : Hemat, kita tahu bahwa harga daging tidak lah murah.
Menggantinya dengan tempe dapat menekan pengeluaran. Sehat dengan menjadi
vegetarian, kita terhindar dari semua lemak hewani. Lemak hewani merupakan
sumber kolesterol yang jadi salah satu pemicu penyakit jantung dan
kanker. Inovasi makanan yang diajukan yaitu nugget tempe dengan aneka rasa
makanan khas Indonesia.
Jadi, keuntungan yang diperoleh
dengan menjual 40 buah nugget dengan harga Rp 50.000 per buah dalam
1 kali produksi adalah Rp 800.000
BAB VIII LAMPIRAN



DAFTAR PUSTAKANYA TIDAK ADA?
BalasHapus